BPJS Kesehatan Klaim Program JKN Indonesia Menjadi Contoh Banyak Negara
Advertisement
Harianjogja.com, JEMBER— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengklaim program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia menjadi contoh banyak negara di dunia. Hal itu disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.
"BPJS Kesehatan mendapatkan penghargaan dari International Social Security Association [ISSA] yang berpusat di Swiss sebagai pelaksana JKN terbaik se-Asia Pasifik 2022," katanya dalam taklimat media yang diterima di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (10/9/2023).
Advertisement
Ali Ghufron Mukti memberikan orasi wisuda mengenai pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di hadapan wisudawan di Kampus Universitas Jember (Unej), Sabtu (9/9), yang sudah menjadi tradisi menghadirkan pembicara tamu dalam kampus setempat.
Menurutnya penghargaan itu menjadi bukti BPJS Kesehatan sudah bertransformasi menjadi pelaksana jaminan kesehatan nasional yang unggul, bahkan menjadi contoh bagi banyak negara lain di dunia.
Pria yang juga guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan BPJS Kesehatan berusaha memberikan akses layanan kesehatan tanpa kesulitan keuangan bagi seluruh warga negara.
BACA JUGA:Â Pakai BPJS Kesehatan, Ari Tak Khawatir Biaya Membengkak
Awalnya memang banyak kendala dalam mewujudkan target tersebut, namun dengan berbagai kebijakan dan program yang dijalankan sejak 2021, setapak demi setapak layanan BPJS Kesehatan kini telah meliputi 27 provinsi serta 383 kota dan kabupaten dengan 3 ribu lebih fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta yang terlibat.
"BPJS Kesehatan kini tidak punya utang ke fasilitas kesehatan, justru saat ini makin banyak fasilitas kesehatan yang antre ingin bekerja sama dengan kami. Bahkan menjadi succes story hingga dibahas di Oxford University dan Harvard University," katanya.
Ia mengatakan jika negara sekelas Jerman harus menunggu 127 tahun untuk mewujudkan jaminan kesehatan secara nasional, Korea Selatan butuh 12 tahun maka alhamdulillah Indonesia hanya butuh 10 tahun saja karena pihaknya mematok target bahwa 98 persen warga Indonesia sudah menjadi anggota BPJS Kesehatan pada tahun 2024.
Dirut BPJS Kesehatan juga mengajak sivitas akademika Unej menjadikan BPJS Kesehatan sebagai tempat meneliti karena walaupun core business ada di kesehatan, namun dengan jumlah peserta mencapai 262.865.343 orang, maka lingkup urusan BPJS Kesehatan sangatlah besar meliputi banyak bidang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Rombak Kementerian Keuangan, Ini Struktur Lengkapnya
- Menteri Trenggono Siapkan Aturan Turunan Tindak Lanjut Pemutihan Utang Nelayan
- Pemerintah Siap Membahas RUU Perampasan Aset, Yusril: Tunggu Undangan dari DPR RI
- Meirizka Widjaja jadi Tersangka, Kejagung Berencana Memeriksa Ayah Ronald Tannur dalam Kasus Suap Vonis Bebas
- Kepolisian Diminta Usut Kasus Judi Online di Kementerian Komdigi hingga Tuntas
Advertisement
DPRD DIY Usulkan 3 Raperda Baru untuk Tingkatkan Pembangunan Daerah
Advertisement
Minat Berwisata Milenial dan Gen Z Agak Lain, Cenderung Suka Wilayah Terpencil
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat
- Mahfud MD Sebut Dugaan Kasus Korupsi Tom Lembong Sudah Penuhi 2 Unsur
- Gunung Semeru Erupsi 10 Kali Pagi Ini Disertai Letusan 1 Kilometer
- Soal Sanksi 3 Hakim Kasus Vonis Ronald Tannur, Komisi Yudisial Masih Menunggu Mahkamah Agung
- Kabar Baik, Gaji Guru ASN dan Honorer Dipastikan Naik
- Kamala Harris Akui Kekalahan, Ucapkan Selamat Kepada Presiden Terpilih Donald Trump
- PLN Imbau Masyarakat Waspada Kelistrikan di Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem Menjelang Peringatan Hari Pahlawan
Advertisement
Advertisement